Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Agustus 2016
Baca: Ulangan 28:1-14
"Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:" Ulangan 28:2
Karena karya Kristus di kayu salib setiap orang percaya mengalami pemulihan, salah satunya pemulihan dalam bidang ekonomi. "Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain," (Galatia 3:14).
Jadi oleh iman di dalam Kristus kita menjadi orang-orang yang berhak menerima janji berkat Tuhan di dalam hidup kita, sebagaimana yang dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham; dan kunci untuk mengalami penggenapan janji Tuhan (hidup dalam kelimpahan) adalah taat melakukan kehendak-Nya, sebagaimana Abraham taat terlebih dahulu sebelum ia memperoleh berkat-berkat Tuhan. "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan
dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari
ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa
di bumi." (Ulangan 28:1).
Banyak orang Kristen seringkali mengomel dan bersungut-sungut, "Katanya Tuhan menjanjikan hidup berkelimpahan, mana buktinya? Aku sudah lama menjadi Kristen, tapi keadaan ekonomiku tetap saja pas-pasan, tidak ada perubahan sama sekali." Jangan langsung menyalahkan Tuhan! Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengoreksi diri. Sudahkah kita baik-baik mendengarkan suara Tuhan dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya? Ini berbicara tentang ketaatan: tinggal di dalam firman Tuhan dan memraktekkan firman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya." (Yohanes 15:7). Tidak perlu ke mana-mana dan tidak perlu pusing-pusing, Alkitab adalah buku terbaik yang menuntun semua orang kepada hidup berkelimpahan. Apa saja yang kita kerjakan di segala bidang kehidupan ini (usaha, bisnis, karir, studi, rumah tangga) akan dijadikan berhasil asal kita mengikuti petunjuk firman Tuhan, bukan mengikuti kehendak diri sendiri, sebab "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." (Amsal 10:22).
Kalau kita taat kepada Tuhan, segala berkat akan datang kepada kita, bukan kita yang bersusah payah mengejar berkat!
Tuesday, August 23, 2016
Monday, August 22, 2016
KUNCI HIDUP BERKELIMPAHAN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Agustus 2016
Baca: Ulangan 28:1-14
"TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman." Ulangan 28:12
Menjadi kaya atau hidup berkelimpahan adalah impian sebagian besar orang di dunia ini, karena itu berbagai upaya mereka lakukan untuk mewujudkan impian tersebut. Ketika ada seminar-seminar yang bertemakan kekayaan, semisal 'Bagaimana menjadi kaya dalam waktu singkat?' pastilah orang datang berbondong-bondong hadir ke seminar itu, dengan harapan mereka memperoleh tips untuk menjadi kaya secara cepat. Begitu pula buku-buku referensi yang bertemakan kiat-kiat menjadi kaya atau cara mudah menjadi kaya pasti ludes terjual karena banyak sekali peminatnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung mereka menjadikan kekayaan duniawi sebagai tujuan utama dalam hidup, karena itu mereka berusaha mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di bumi, padahal "...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19). Kekayaan rohani pun mereka abaikan karena fokus utamanya mengejar kekayaan duniawi.
Alkitab menyatakan, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Hidup dalam kelimpahan adalah rancangan Tuhan bagi kehidupan orang percaya! Banyak orang Kristen mengartikan hidup dalam kelimpahan berarti kelancaran di bidang keuangan saja, atau menjadi kaya dalam hal materi. Hidup dalam kelimpahan bukan semata-mata berbicara tentang uang, harta/kekayaan, tapi memiliki makna yang sangat luas yaitu segala aspek kehidupan (jasmani dan rohani): keselamatan, kesembuhan, keamanan, perlindungan, damai sejahtera, sukacita, hidup yang menjadi berkat bagi orang lain dan sebagainya, sedangkan berkat secara materi itu adalah bonusnya. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya bagi kita, maka dosa-dosa kita ditebus oleh-Nya, segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya, dan sebagainya, sedangkan berkat secara materi itu adalah bonusnya. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya bagi kita, maka dosa-dosa kita ditebus oleh-Nya, segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya, dan kita pun dibebaskan dari segala macam kutuk: kutuk kemiskinan, kutuk sakit-penyakit dan sebagainya. (Bersambung)
Baca: Ulangan 28:1-14
"TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman." Ulangan 28:12
Menjadi kaya atau hidup berkelimpahan adalah impian sebagian besar orang di dunia ini, karena itu berbagai upaya mereka lakukan untuk mewujudkan impian tersebut. Ketika ada seminar-seminar yang bertemakan kekayaan, semisal 'Bagaimana menjadi kaya dalam waktu singkat?' pastilah orang datang berbondong-bondong hadir ke seminar itu, dengan harapan mereka memperoleh tips untuk menjadi kaya secara cepat. Begitu pula buku-buku referensi yang bertemakan kiat-kiat menjadi kaya atau cara mudah menjadi kaya pasti ludes terjual karena banyak sekali peminatnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung mereka menjadikan kekayaan duniawi sebagai tujuan utama dalam hidup, karena itu mereka berusaha mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di bumi, padahal "...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19). Kekayaan rohani pun mereka abaikan karena fokus utamanya mengejar kekayaan duniawi.
Alkitab menyatakan, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Hidup dalam kelimpahan adalah rancangan Tuhan bagi kehidupan orang percaya! Banyak orang Kristen mengartikan hidup dalam kelimpahan berarti kelancaran di bidang keuangan saja, atau menjadi kaya dalam hal materi. Hidup dalam kelimpahan bukan semata-mata berbicara tentang uang, harta/kekayaan, tapi memiliki makna yang sangat luas yaitu segala aspek kehidupan (jasmani dan rohani): keselamatan, kesembuhan, keamanan, perlindungan, damai sejahtera, sukacita, hidup yang menjadi berkat bagi orang lain dan sebagainya, sedangkan berkat secara materi itu adalah bonusnya. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya bagi kita, maka dosa-dosa kita ditebus oleh-Nya, segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya, dan sebagainya, sedangkan berkat secara materi itu adalah bonusnya. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mencurahkan darah-Nya bagi kita, maka dosa-dosa kita ditebus oleh-Nya, segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya, dan kita pun dibebaskan dari segala macam kutuk: kutuk kemiskinan, kutuk sakit-penyakit dan sebagainya. (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)