Friday, August 5, 2016

SYARAT MENDAPATKAN KESELAMATAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Agustus 2016 

Baca:  Yohanes 3:14-21

"Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah."  Yohanes 3:18

Untuk mendapatkan sesuatu berbagai upaya dilakukan manusia.  Ada yang berani menempuh cara-cara tidak wajar  (tidak halal), semisal:  mencuri, korupsi, merampok.  Ada pula yang melakukan dengan cara yang baik dan sesuai prosedur, bekerja dan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, dan bila uang sudah terkumpul barulah ia membeli sesuatu yang diinginkan.  Tetapi ada pula orang yang mendapatkan sesuatu secara gratis atau pemberian cuma-cuma dari orang lain.

     Mungkinkah kita memperoleh keselamatan dengan hanya berbuat baik?  Apakah hal itu sudah sepadan dengan dosa-dosa yang telah kita perbuat atau cukup menebus dosa-dosa kita?  Sampai kapan pun kita tidak akan pernah bisa melunasi hutang dosa kita.  Apalagi menempuhnya dengan cara yang tidak baik, mustahil manusia mendapatkan keselamatan.  Alkitab menegaskan bahwa keselamatan manusia dari dosa hanya diperoleh melalui pemberian secara cuma-cuma atau kasih karunia Tuhan.  "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."  (Efesus 2:8-9).  Hal senada disampaikan rasul Paulus kepada Timotius,  "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman"  (2 Timotius 1:9).

     Syarat mutlak memeroleh keselamatan:  percaya dan beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.  "Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."  (Yohanes 14:6b).  Yesus Kristus satu-satunya jalan memperoleh keselamatan, bukan salah satu jalan, sebab  "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).

Melalui penebusan Yesus Kristus di kayu salib hutang dosa manusia telah lunas dibayar!

Thursday, August 4, 2016

ALLAH PEMRAKARSA KESELAMATAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Agustus 2016 

Baca:  Yohanes 3:14-21

"Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia."  Yohanes 3:17

Keselamatan merupakan tema utama dari Alkitab Perjanjian Lama maupun Baru.  Pusat keselamatan adalah Yesus Kristus.  Ada dua aspek mendasar dari keselamatan:  a.  Segenap karya Allah dalam membawa manusia keluar dari hukuman menuju pembenaran, dari kematian kekal kepada kehidupan kekal, dari seteru Allah menjadi sekutu Allah.  b.  Keselamatan mencakup segala anugerah yang ada dalam Yesus Kristus, pada kehidupan kini maupun kehidupan yang akan datang.

     Keselamatan adalah prakarsa Allah atau inisiatif dari Allah sendiri, sebab manusia berdosa tidak akan pernah dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari belenggu dosa.  Terbelenggu dosa mengakibatkan manusia memiliki kecenderungan melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.  Seperti anak panah yang meleset dari sasaran, itulah arti kata dosa.  Dosa mengakibatkan manusia mengalami kehancuran dan kehilangan kemuliaan Allah.  Dosa inilah yang memengaruhi hubungan manusia dengan Allah.  "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  (Yesaya 59:2).  Namun apa yang menyebabkan manusia menjadi istimewa di mata Allah sehingga Ia berinisiatif menyelamatkannya?  Alasan utama adalah kasih.  Kasih dan keadilan Allah selalu berjalan beriringan tanpa saling berbenturan.  Secara adil, Allah akan menghukum semua orang yang berbuat dosa,  "Sebab upah dosa ialah maut;"  (Roma 6:23).  Dalam keberadaan manusia yang terbelenggu dosa mustahil manusia dapat memperoleh keselamatan kekal dengan upaya atau usaha sendiri.  Hal itulah yang mendorong Allah melakukan tindakan kasih karena Ia tidak ingin manusia yang dikasihi-Nya terbelenggu dalam dosa dan mengalami kebinasaan kekal.

     Allah membuktikan kasih-Nya kepada manusia, Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, datang ke dunia menebus dosa manusia  (baca  Yohanes 3:16).

"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."  Roma 5:8