Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Agustus 2011 -
Baca: Amsal 15
"Tuhan itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya." Amsal 15:29
Berapa kali Saudara berdoa dalam sehari? "Kadang-kadang sih, kalau sempat. Tahu sendiri 'kan, Jakarta macet, berangkat ke kantor harus sepagi mungkin untuk menghindari kemacetan, sementara pulang dari kantor sudah larut malam. Capai, lelah, bete, campur aduk jadi satu. Tapi saya sempatkan berdoa sebentar sebelum tidur." Alasan-alasan seperti ini sepertinya sudah menjadi hal yang biasa.
Banyak orang Kristen yang malas atau jarang berdoa dengan alasan capai atau sibuk. Sebaliknya, kalau kita sedang dalam masalah yang berat? Menderita sakit? Usaha seret? Tanpa harus dikomando kita berdoa all out, siang dan malam terus berseru-seru kepada Tuhan. Perhatikan Daniel, "Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalam; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11b). Secara konsisten Daniel berdoa 3x sehari termasuk ketika berada dalam ancaman. Doa adalah hal terpenting di dalam hidup kekristenan kita. Karena itu kita harus berdoa senantiasa, tidak tergantung pada waktu, tidak dibatasi oleh tempat, di mana saja dan kapan saja. Doa adalah sarana untuk kita bertemu dengan Tuhan, berkomunikasi dengan Dia, serta mencurahkan seluruh pengharapan kita kepadanya. Dan kita berharap Tuhan berkenan menjawab setiap permohonan doa kita. Persoalannya, tidak sedikit orang percaya yang menjadi bimbang ketika doa mereka belum menerima jawaban. Apa kendalanya? Iman. Kita harus berdoa dengan iman. Sebelum melihat bukti kita harus sudah percaya bahwa Tuhan pasti menjawab doa kita. Itulah iman! (baca Yakobus 1:6-7).
Banyak dari kita yang berdoa dengan tidak sungguh-sungguh, hanya asal-asalan atau rutinitas belaka. Berdoa dengan hati hancur, itulah yang berkenan bagi Tuhan. Ini membuktikan kesungguhan hati kita. Tertulis: "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." (Mazmur 51:19). Ketika doa belum dijawab Tuhan, jangan putus asa, apalagi berhenti berdoa. Justru kita harus berdoa dengan tidak berkeputusan dan tidak jemu-jemu (baca Lukas 18:1). Dan kunci utama agar doa kita beroleh jawaban dari Tuhan adalah kita harus hidup dalam kebenarannya, karena doa orang benar itu besar kuasanya.
...sebaliknya, dosa adalah penghalang utama untuk memperoleh jawaban doa!
Amin Haleluya, Puji Tuhan 🙏🏼
ReplyDelete