Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 April 2020
Baca: Matius 26:36-46
"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Matius 26:38
Hidup dalam ketaatan adalah kehendak Tuhan bagi orang percaya, yang sudah seharusnya mengikuti teladan Kristus yang taat dalam menggenapi rencana Bapa dalam seluruh hidup-Nya di bumi, bahkan taat sampai mati (Filipi 2:8). Kristus selalu berusaha untuk menyenangkan hati Bapa dalam segala perkara. "...Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak
membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan
kepada-Nya." (Yohanes 8:28-29).
Ketaatan Kristus tiada henti-hentinya tanpa disertai kegagalan, kekecewaan dan penyesalan. Beban berat yang teramat dahsyat yang hanya Kristus tanggung tersirat dari permohonan doa-Nya kepada Bapa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini
lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39). Pergumulan ini sangat menyakitkan dan hampir tak teratasi rasanya, namun Kristus menyerah sepenuh nya kepada kehendak Bapa, dengan mengakhiri doa-Nya dengan perkataan, "...tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki." (ayat nas). Tak ada teladan lain yang lebih baik dan lebih sempurna daripada Kristus yang telah membayar harga yang teramat mahal dalam ketaatan-Nya kepada Bapa, yaitu rela mati mengorbankan nyawa-Nya demi mengerjakan misi dari Bapa, yaitu "...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28). Andai Kristus menyerah kalah pada pergumulan yang dihadapi, tak akan pernah ada penebusan dosa, juga tak ada keselamatan kekal.
Dalam pergumulan menjalankan ketaatan-Nya Kristus juga mengalami rasa sakit yang mendalam, tapi Ia tampil sebagai pemenang, pergumulan hebat berhasil dilalui-Nya; dan satu hal lagi: Kristus tak perah berbuat dosa. "Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15b). Karena itu Kristus juga turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.
"Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai." Ibrani 2:18
Terkadang kami manusia lemah nggak berdaya menghadapi berbagai pergumulan hidup, hanya Engkau yg dapat memampukan kami, dalam kelemahan kami KuasaMu sempurna, biarlah kehendakMu yg jadi bukan kehendak kami..
ReplyDeleteBagi manusia sejam saja berdoa berjumpa pribadi dengan Yesus rasanya kelamaan sementara Tuhan Yesus mendoakan kita tidak mengenal waktu...Ampunilah kami Tuhan kalau kami sering mengantuk saat berdoa sehingga tidak focus lagi memuji dan menyembahMu... Berikan kami semangat yg baru untuk senantiasa berdoa, bersekutu dan bergaul karib denganMu Bapa didalam namaMu Yesus...Amin.
ReplyDeletepuji Tuhan amen
ReplyDeleteAmin.
ReplyDeletePergumulan yang engkau alami jauh lebih berat dari pergumulan yg aku alami saat ini ya tuhan, biarlah kehendakmu yg terjadi dalam kehidupanku. Aminππ
ReplyDeleteTerpujilah nama-Mu di dalam Kristus Yesus Tuhan kita.π¨π©π§πππ
ReplyDeleteAmin,Puji Tuhanπ
ReplyDeleteAmin..terima kasih Tuhan
ReplyDeleteBiar ke hendak Mu aja yg jadi,terima kasih Tuhan,Amin.
ReplyDeleteAminπ
ReplyDeleteGod Bless πππ
Puji Tuhan,Aminπ
ReplyDeleteTuhan Yesus telah memberikan teladan dalam menghadapi pergumulan, yaitu tinggal tenang, berdoa dan berserah pada kehendak Bapa. Kiranya Tuhan memberikan kami kekuatan untuk melakukan apa yang Tuhan Yesus sudah lakukan π
ReplyDeleteAminπ
ReplyDeleteAmien
ReplyDeleteAmin Tuhan Yesusku
ReplyDeleteAmun
ReplyDelete