Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 April 2020
Baca: Ulangan 34:1-12
"Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah
meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia
dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa." Ulangan 34:9
Tuhan berfirman kepada Yosua, "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah
sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang
akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu." (Yosua 1:2). Tak pernah terbayang sedikit pun di benak Yosua bahwa suatu saat kelak ia akan dipilih dan dipercaya Tuhan untuk menjadi pemimpin bangsa Israel menggantikan Musa.
Alkitab mencatat bahwa Yosua adalah keturunan Efraim, anak dari Nun. Masa muda Yosua banyak dihabiskan di padang gurun dalam pengembaraan menuju ke Kanaan. Nama sebenarnya adalah Hosea, yang artinya keselamatan, tapi Musa memanggilnya Yosua, yang berarti Ia akan menyelamatkan atau keselamatan dari Yehovah. Bukan tanpa alasan bila Tuhan memilih Yosua untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Musa, sebab ia adalah abdi Musa yang sangat setia. Bersama Musa pula Yosua turut merasakan pahit getirnya kehidupan karena harus melewati masa-masa sulit dan penuh ujian di padang gurun. Ketika Musa menerima 10 perintah (Taurat) dari Tuhan di gunung Sinai, Yosua turut serta di situ dan diperintahkan Musa untuk menjaga tenda pertemuan, dan ia melakukannya dengan setia dan penuh tanggung jawab. Kesetiaan Yosua sebagai hamba benar-benar telah teruji. Itulah sebabnya Tuhan memilih dia. Terhadap orang-orang yang setialah Tuhan memercayakan suatu perkara. "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia
juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam
perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." (Lukas 16:10).
Selain itu Yosua adalah seorang pemberani. Ketika dipercaya untuk memimpin pasukan saat berperang melawan orang Amalek, "...Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Keluaran 17:13). Ketika Musa mengutus 12 orang untuk mengintai negeri Kanaan, sepuluh orang merasa pesimis dan memberikan laporan negatif, yang membuat bangsa Israel semakin takut, namun hanya Yosua dan Kaleb yang memberikan laporan positif dan membangkitkan iman (Bilangan 13:1-33), bukti bahwa Yosua adalah seorang pemberani dan memiliki iman yang teguh.
Tanpa kesetiaan mustahil Tuhan memercayai Yosua untuk menjadi pemimpin!
Puji Tuhan amen
ReplyDeleteBiarlah kami tetap setia, apapun yg terjadi, sampai kami menerima mahkota kehidupan yg Tuhan janjikan, Amin..
ReplyDeleteSaya percaya ketika kita berkata positip maka iman kita akan bangkit melawan keadaan dunia yg semakin jahat... Halleluya Amin.
ReplyDeleteAmenπ
ReplyDeleteAmin..ijin saveππ
ReplyDeleteAmin ππ
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAminππππ
ReplyDeleteAmin,Tuhan Yesus beri kami roh kesetiaan Bapa,di dalam hati kami agar kami tetap teguh di dalamMu Bapa dan nama Tuhan terus di muliakan,kami menyerahkan segala hidup kami di dalam tanganMu Bapa,pimpin hidup kami Bapa,amin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteBiarlah nanti Kau temukan aku tetap setia.aminπ
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmen
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete