Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Maret 2020
Baca: Bilangan 14:1-38
"Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka
tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat
yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!" Bilangan 14:11
Banyak orang Kristen yang hidupnya 'setali tiga uang' (tidak ada bedanya; sama saja) dengan kehidupan bangsa Israel: tiada hari tanpa berkeluh kesah, menggerutu, bersungut-sungut dan selalu menyalahkan Tuhan atas apa yang dialaminya.
Saat menghadapi kesulitan atau kesukaran bangsa Israel selalu menunjukkan persungutannya. "Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan
segenap umat itu berkata kepada mereka: 'Ah, sekiranya kami mati di
tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh
pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih
baik kami pulang ke Mesir?' Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: 'Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.'" (Bilangan 14:2-4). Bersungut-sungut adalah tanda ketidakpercayaan kepada Tuhan, tak menghargai berkat Tuhan, tak menghargai penyertaan Tuhan. Mereka selalu menuntut Tuhan melakukan apa yang diinginkan. Tidak ada ucapan syukur dari mulut mereka. "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23). Orang yang tidak bisa menguasai mulut dan lidahnya, yang suka menggemakan perkataan-perkataan yang negatif, kotor, sia-sia, pada saatnya akan memakan buahnya (Amsal 18:21).
Karena tak berhenti bersungut-sungut kepada Tuhan, bangsa Israel harus menanggung akibatnya: "Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang
Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali
mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah
kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan
melihatnya." (Bilangan 14:22-23). Sekalipun Tuhan adalah panjang sabar dan penuh kasih, serta mengampuni kesalahan dan pelanggaran mereka, tapi Ia tidak akan membebaskan orang bersalah dari hukuman.
Karena tak menghormati Tuhan, sebagian besar dari umat Israel gagal mencapai Tanah Perjanjian!
Terima kasih Tuhan yang oleh belas kasihMu senantiasa mengasihi kami.
ReplyDeleteAmpunilah persungutan kami. Jadikan juga negara kami Indonesia penuh kemuliaanMu dan jadikanlah kami anak2Mu yg Engkau kasihi seperti Yosua dan Kaleb...Amin.
Amin π
ReplyDeleteGod Bless πππ
Amenπ
ReplyDeleteJauhkan kami dari persungutan, belajar untuk mengucap syukur, haleluya Amin..
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan π
ReplyDeleteTuhan Yesus Baik πππ
Aminn πππ
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteTerima kasih
Gbu
Amin
ReplyDeleteAmpunilah aku ya Tuhan Yesus atas persungutanku akibat keluhan-keluhanku & dosaku
ReplyDeleteAmpunilah kami yang banyak kali tidak menghargai berkat Tuhan dengan membandingkan keadaan kami masa lalu dgn masa sekarang atau dengan keadaan orang lain....
ReplyDelete