Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Oktober 2019
Baca: 1 Korintus 16:10-18
"Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!" 1 Korintus 16:13
Laki-laki selalu diidentikkan dengan pribadi yang punya keberanian dan kekuatan. Karena itulah rasul Paulus menyerukan agar orang percaya bersikap sebagai laki-laki. Seruan Paulus ini bukan semata-mata ditujukkan kepada kaum lelaki saja, tapi semua orang percaya, tanpa membedakan jenis kelamin.
Sisi positif yang bisa dipelajari dari laki-laki yang patut diterapkan dalam kehidupan rohani adalah keberaniannya. Pengertian 'berani' di sini adalah sikap hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi tantangan dan kesulitan; berani juga berarti tidak takut, tidak gentar dan tidak kecut hati. Orang percaya adalah prajurit-prajuritnya Kristus dan hidup ini adalah medan peperangan rohani, "...perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12). Kalau kita takut, gentar dan kecut hati sebelum berperang, kita tidak akan pernah melihat kemenangan. Bangsa Israel mengalami ketakutan saat melihat "...orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka" (Keluaran 14:9), tapi Musa menguatkan mereka, "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN,
yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu
lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." (Keluaran 14:13). Kepada Salomo (anaknya), yang hendak menerima tongkat estafet kepemimpinan, Daud pun berpesan, "...kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki." (1 Raja-Raja 2:2).
Laki-laki identik dengan fisik yang kuat, punya kekuatan. Kuat berarti punya daya tahan, tak mudah patah, tak mudah terpengaruh, teguh dalam pendirian. Orang percaya hendaknya kuat berdiri dan mampu bertahan sekalipun berada di tengah goncangan dunia ini. Kita dituntut punya pendirian yang kuat dan tak mudah berkompromi, "...hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya." (Efesus 6:10).
Kita tidak akan takut dan tetap kuat bila kita selalu berjalan bersama Tuhan dan hidup mengandalkan Dia.
Amin
ReplyDeletePuji Tuhan amen
ReplyDeletePuji Tuhan haleluya Amin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin ya Tuhan
ReplyDeleteAmin..saya sngt terberkati
ReplyDeleteAminn😇
ReplyDelete