Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Oktober 2019
Baca: Mazmur 107:1-9
"sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan." Mazmur 107:9
Banyak orang berlimpah harta duniawi tapi tidak merasakan kepuasan dan kebahagiaan hidup sejati. Mengapa? Karena hati dan pikirannya hanya tertuju kepada perkara duniawi, yang sampai kapan pun takkan pernah memberi kepuasan, sedangkan perkara-perkara rohani mereka abaikan. "...mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam
bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan
air." (Yeremia 2:13), serta "...kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih
payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka
kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling
lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!" (Yesaya 55:2-3a). Mereka melupakan Tuhan dan bahkan dengan sengaja melupakan Tuhan, yang adalah Sumber Air Hidup dan Roti Kehidupan itu.
Tuhan menegaskan bahwa orang-orang yang tidak memiliki rasa lapar dan haus akan kebenaran tidak akan mendapatkan kepuasan (Matius 5:6). Jadi syarat mendasar untuk mengalami kepuasan hidup adalah punya rasa lapar dan haus akan kebenaran. Jika orang tidak punya rasa lapar dan haus akan kebenaran, sampai kapan pun ia tidak akan pernah mendahulukan Kerajaan Sorga dan kebenarannya. Padahal jelas dikatakan bahwa "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat
kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17).
Akibat rasa lapar dan haus akan kebenaran, orang akan dipuaskan hidupnya oleh Tuhan. Kata 'dipuaskan' di sini menunjukkan kata kerja pasif yang artinya bahwa tindakan untuk memuaskan ini bukan berasal dari diri kita sendiri, melainkan dikerjakan oleh pihak lain terhadap kita. Bagian Tuhan adalah memberikan kepuasan penuh kepada orang-orang yang takut kepada-Nya, sedangkan bagian kita adalah hidup takut akan Tuhan, serta mencari dan merindukan Dia senantiasa. Ada tertulis: "...Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik." (Mazmur 32:11).
Milikilah rasa haus dan lapar akan Tuhan dan kebenaran-Nya, "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah." Mazmur 42:2
Amin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmeen
ReplyDeleteAmin🙏
ReplyDeletePuji Tuhan, seperti Submer air dari atas Tandon mengalir kebawah, kita harus dititik paling rendah agar airnya bisa mengalir, titik terendah dengan kerendahan hati mengaku dosa utk membuka sumbatan sumbatan, kalo kita lebih tinggi dari tandonnya airnya gak bisa mengalir,,GBU all,
ReplyDeleteRenungan Air Hidup tampilannya makin ok
ReplyDeleteAmen
ReplyDeleteAmin
ReplyDeletePuji Tuhan...
ReplyDelete