Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Mei 2019
Baca: 2 Samuel 12:1-25
"Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat
menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati." 2 Samuel 12:14
Tuhan sendiri menyatakan bahwa Daud adalah orang yang berkenan di hati-Nya: "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah 13:22). Daud dikenan Tuhan karena ia melakukan segala kehendak Tuhan. Apakah berarti sepanjang hidupnya Daud tidak pernah melakukan pelanggaran atau berbuat dosa? Sebagai manusia Daud tak luput dari kesalahan dan dosa. Itulah sebabnya Daud juga mengalami teguran Tuhan untuk mengoreksi dosa yang diperbuatnya. Bagaimanapun juga Tuhan tidak menutup mata dengan membiarkan orang yang dikasihi-Nya melakukan pelanggaran tanpa teguran.
Teguran Tuhan sering sangat menyakitkan. Sekalipun demikian Daud tetaplah biji mata Tuhan, dan kasih Tuhan tak berkurang karena kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuatnya. Bahkan janji Tuhan kepada Daud tak berubah, bahwa dari keturunannyalah, sesuai dengan janji-Nya, Tuhan akan membangkitkan Juruselamat bagi bangsa Israel, yaitu Yesus Kristus (Kisah 13:23). Bila Tuhan menegur Saudara, sehingga Saudara harus mengalami hal-hal yang tak menyenangkan, jangan pernah menyalahkan Tuhan dan menganggap Dia tak mengasihi Saudara. Justru teguran Tuhan ini adalah tanda kasih-Nya terhadap Saudara, sebab Tuhan ingin meluruskan jalan Saudara yang sudah melenceng.
Ketika rakyatnya sedang berperang, Daud, yang seharusnya memimpin peperangan, justru bersantai-santai. Saat terbangun dari pembaringannya dan berjalan-jalan di sotoh (balkon) istana, tampak seorang perempuan elok sedang mandi (2 Samuel 11:2). Celah inilah yang dimanfaatkan Iblis, Daud pun jatuh dalam dosa perzinahan (2 Samuel 11:4). Untuk menutupi rahasia ini diutusnyalah Uria (suami Batsyeba, perempuan itu) turun ke medan pertempuran dan sengaja ditempatkan di barisan depan; Uria pun tewas dalam pertempuran itu. Karena kejahatannya ini Daud harus menanggung akibatnya: anak yang dilahirkan Batsyeba pun meninggal. Daud pun menyesali perbuatannya itu dan bertobat!
Bersyukurlah bila Tuhan menegur kita...walaupun sakit, teguran yang mendidik itu jalan kehidupan (Amsal 6:23).
Tuhan ampunilah aku ini orang berdosa yang selalu melawan akan kehendakmu.
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteJgn prnh tinggalkan aku Bapa. Org yg brdosa ini. Kasihanilah kami.
Amin
ReplyDeleteSesuai dengan keadaanku hari ini.terimakasih untuk Roh kudus-Mu ya Tuhanku
ReplyDeleteHallelujah
ReplyDeletePuji Tuhan 🙏💞
ReplyDelete