Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 April 2019
Baca: 1 Raja-Raja 21:20-29
"Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh
karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan
mendatangkan malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman anaknya Aku
akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya." 1 Raja-Raja 21:29
Ahab adalah seorang raja Israel yang berlaku jahat di mata Tuhan, "...dengan mengikuti berhala-berhala, tepat seperti yang dilakukan oleh
orang Amori yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel." (1 Raja-Raja 21:26). Perbuatan Ahab ini benar-benar menimbulkan sakit hati Tuhan, sebab kejahatan yang diperbuatnya "...lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya." (1 Raja-Raja 16:33). Salah satu kejahatan Ahab adalah merampas kebun anggur milik Nabot dan membunuhnya melalui tangan orang lain.
Namun sungguh mengejutkan karena ayat nas di atas menyatakan bahwa segala perbuatan Ahab yang teramat jahat ini tidak lagi diperhitungkan oleh Tuhan, sehingga Dia "...tidak akan
mendatangkan malapetaka dalam zamannya;" (ayat nas). Mengapa? Karena Ahab mau merendahkan diri di hadapan Tuhan, "...ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan
berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan
dengan langkah lamban." (1 Raja-Raja 21:27). Inilah yang menggerakkan hati Tuhan untuk menyatakan belas kasihan-Nya. Ada tertulis: "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan
mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku
akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan
negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14), "Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati;" (Mazmur 30:6).
Tuhan berfirman melalui nabi Elia bahwa Dia tidak jadi mendatangkan malapetaka pada zamannya dan barulah malapetaka itu datang pada zaman anaknya. Sekarang ini tidak banyak orang mau merendahkan diri di hadapan Tuhan. Kebanyakan orang berlaku sombong dan merasa gengsi jika harus mengakui dosa dan kesalahannya, padahal "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal," (Ibrani 2:2b).
Jika saat ini kita hidup menyimpang dari jalan Tuhan, segeralah datang kepada Tuhan, rendahkan diri di hadapan-Nya dan bertobat, Tuhan pasti akann mengampuni dosa kita dan memulihkan keadaan kita.
Puji Tuhan amen
ReplyDeleteAmin..,
ReplyDeleteHalleluyah. Terima kasih atas renungannya
ReplyDeleteAmin. Thanks GOD
ReplyDeleteAmpunilah aku ya Tuhan atas pelanggaranku yang selalu melawan akan kehendak-Mu,amin.
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteTerimakasih. Memberkati
ReplyDeleteAmin love u JESUS
ReplyDeleteaku telah dipulihkanNya.
ReplyDeleteAmin
Puji Tuhan
ReplyDeleteAmin
ReplyDeletePuji Tuhan