Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Februari 2019
Baca: Amos 5:21-27
"Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran
dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu
berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang." Amos 5:22
Ketika Amos diutus Tuhan untuk menyatakan teguran dan peringatan terhadap bangsa Israel, saat itu bangsa Israel sedang dalam keadaan mapan dan makmur karena mengalami kemajuan di segala bidang kehidupan. Tragisnya, kemapanan dalam bidang kehidupan jasmani berbanding terbalik dengan kehidupan rohaninya. Secara rohani bangsa Israel justru sedang mengalami kemerosotan dan kehancuran. Orang-orang kaya merasa nyaman dengan materinya yang melimpah sehingga mereka seolah-olah tidak lagi membutuhkan Tuhan. Sikap mereka pun menjadi sangat arogan, terlihat dari sikapnya yang semena-mena terhadap orang-orang 'kecil'. Akibatnya negeri dipenuhi dengan ketidakadilan, pemerkosaan hak, ketidakbenaran, keserakahan dan kelaliman.
Agar bangsa ini tidak jatuh dalam lubang dosa yang semakin dalam Tuhan pun mengutus Amos untuk menegur dan memperingatkan agar mereka segera bertobat. Teguran Tuhan adalah bukti bahwa Ia sangat mengasihi bangsa Israel. Jika teguran dan peringatan melalui Amos ini tak dianggap, Tuhan akan bertindak dengan tangan-Nya sendiri untuk menghakimi mereka. Ada lima penglihatan yang Amos terima dari Tuhan: penglihatan tentang belalang, api, tali sipat, bakul dengan buah-buahan, dan Tuhan dekat mezbah, adalah bukti bahwa Tuhan tidak main-main dengan apa yang diucapkan-Nya. Tuhan tidak bisa dipermainkan dengann ibadah yang dipenuhi dengan kepura-puraan atau disuap dengan besarnya persembahan. Ibadah dan persembahan sebesar apa pun takkan berarti apa-apa jika tanpa disertai dengan pertobatan.
Teguran Tuhan melalui Amos ini tidak mereka anggap, bahkan Amos dilaporkan oleh Amazia (orang yang berprofesi sebagai nabi) kepada raja Yerobeam atas keberaniannya menyuarakan kebenaran. "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum
Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya." (Amos 7:10); dan Amos pun diusir! "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!" (Amos 7:12).
Mengabaikan teguran dan peringatan Tuhan, mendekatkan diri pada hukuman!
Amos 5:10 (TB) Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas
ReplyDeleteπ π
Ajar kami Tuhan hidup selalu seturut kehendakMJ. Amin π terima kasih renungan hr ini
ReplyDeleteAmin.
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteYa benar..terpuji nama Tuhan
ReplyDeleteYa benar..terpuji nama Tuhan
ReplyDeleteYa benar
ReplyDeleteOrang yang dekat dengan Tuhan, jeripayahnya tidak sia-sia.Amin
ReplyDeleteAnin...puji Tuhan
ReplyDeleteAmin, ,!!!
ReplyDeleteAmen
ReplyDeleteAmen
ReplyDeleteAminnπ
ReplyDeleteAmin
ReplyDeletesemoga kita dijauhkan dari hal2 demikian..ampuni kami ya Tuham Yesus...biarkan kami mendapatkan peringatan2MU supaya kami tidak berbelok kekanan dan kekiri...amin...
ReplyDeleteAmiin
ReplyDeleteKeadaan ini masih terjadi hingga saat ini, banyak umat Tuhan, hanya mau dtg ketika kesulitan, tpi jika hidup sudah makmur Tuhan akan menjadi urusan kesekian, dalm keadaan sulit memberi persebahan dilakukan dengan rendag hati, namun ketika kecukupan memberi persembahan menjadi ajang mencari penghormatan dunia,
ReplyDeletesungguh bermanfaat.. mari melayani Tuhan dalam keadaan, situasi apapun dan dimanapun
syalomm..
Amin
ReplyDelete