Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Juli 2018
Baca: Yeremia 25:1-14
"Sejak dari tahun yang ketiga belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja
Yehuda, sampai hari ini, jadi sudah dua puluh tiga tahun lamanya, firman
TUHAN datang kepadaku dan terus-menerus aku mengucapkannya kepadamu,
tetapi kamu tidak mau mendengarkannya." Yeremia 25:3
Melayani pekerjaan Tuhan tak bisa dianggap enteng, karena itu kita tak bisa mengandalkan kekuatan sendiri. Ada banyak pekerja di ladang Tuhan yang semangatnya dalam melayani mulai kendor karena tidak tahan dengan tekanan, ujian, dan berbagai rintangan yang ada. Ada pula yang mogok dan memilih untuk mundur dari pelayanan karena merasa gagal: sudah melayani Tuhan bertahun-tahun tapi respons dari jemaat yang dilayani sangatlah kurang, sehingga tak banyak jiwa yang dimenangkan.
Jangan pernah mundur dari pelayanan! "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran." (2 Timotius 4:2). Yeremia menghadapi tantangan yang tak mudah dalam pelayanannya. Dua puluh tiga tahun lamanya melayani jiwa-jiwa dan menjadi penyambung lidah Tuhan: memberitakan kebenaran dan menyerukan pertobatan, namun respons orang-orang yang dilayani sungguh sangat mengecewakan. "...TUHAN terus-menerus mengutus kepadamu semua hamba-Nya, yakni nabi-nabi, tetapi kamu tidak mau mendengarkan dan memperhatikannya." (Yeremia 25:4). Nasihat dan teguran Yeremia dianggap sebagai angin lalu. Meski demikian Yeremia tak kecewa apalagi menyerah pada keadaan, ia tetap tekun dan setia pada panggilan-Nya.
Kuantitas orang yang dilayani atau kemegahan gedung gereja bukanlah ukuran keberhasilan seorang pelayan Tuhan. Yang Tuhan perhatikan ketekunan, kesetiaan, kesungguhan dan motivasi dalam mengerjakan panggilan-Nya. Menurut pandangan manusia Yeremia mungkin dianggap gagal. Apa pun keadaannya, seorang hamba Tuhan haruslah tetap setia menyampaikan kebenaran firman Tuhan, sebab cepat atau lambat, firman-Nya pasti akan digenapi. Karena terus mengeraskan hati dan mengabaikan teguran, bangsa Israel harus menuai akibatnya: Tuhan bertindak atas mereka (Yeremia 25:8-11).
"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." Roma 12:11
Biar dalam pekerjaan yang Tuhan berikan kepada hamba akan menjadi pelayanan ku kepada Tuhan .
ReplyDeleteSemoga Dengan Pekerjaan yang Tuhan berikan akan menjadi pelayanan yang berbau harum di hadapan Tuhan.
ReplyDeleteTerimakasih untuk Firman Tuhannya yg selalu mengingatkan saya utk jgn kendor utk melayani pekerjaan yg Tuhan utus
ReplyDeleteTYM
Melayani dg hati fokus kpd Tuhan, bukan utk manusia. tq utk renungannya
ReplyDeleteamin
ReplyDeleteamin
ReplyDeleteFirman Mu sebagai pedoman dlm hidupku Tuhan. Trimakasih
ReplyDeleteSetiap masalah saya serahkan Kepadamu Bapa, ajari saya untuk setia di dalam Mu
ReplyDeleteAmin. TYM
ReplyDelete