Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Oktober 2017
Baca: Yeremia 12:7-13
"Mereka telah menabur gandum, tetapi yang dituai adalah semak duri;
mereka telah bersusah payah, tetapi usaha mereka tidak berguna; mereka
malu karena hasil yang diperoleh mereka, akibat dari murka TUHAN yang
menyala-nyala." Yeremia 12:13
Di dalam kehidupan ini, ada hukum rohani sekaligus hukum alami yaitu hukum tabur-tuai. Ada tertulis: "Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." (Kejadian 8:22). Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Tuhan adalah Tuhan dari tuaian, dan tuaian itu dipanen pada waktu-Nya, bukan waktu kita. Kalau kita menabur kebaikan, maka yang akan kita tuai adalah kebaikan. Sebaliknya kalau kita menabur hal-hal yang jahat, dampaknya pun akan kembali ke diri sendiri, kita akan menuai hal-hal yang jahat pula. "Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga." (Ayub 4:8). Karena itu perhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang kita tabur selama kita hidup di dunia ini.
Secara teori, orang yang menabur gandum tentunya akan menuai gandum juga. Tetapi ayat nas menyatakan bahwa ada orang yang menabur gandum namun yang dituai adalah semak duri. Ini suatu keadaan yang sangat menyakitkan. Mengapa bisa terjadi? Karena Tuhan memperhatikan motivasi seseorang dalam melakukan segala sesuatu, "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati." (Amsal 16:2) dan "...Ia mengetahui rahasia hati!" (Mazmur 44:22). Ketika kita memiliki motivasi yang tidak benar, jahat atau terselubung, Tuhan tahu secara persis, karena itu Ia tidak akan berkenan dengan apa pun yang kita perbuat. Ia berkata, "Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku,
dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi." (Yeremia 12:10).
Motivasi atau sikap hati menentukan tuaian! Banyak orang bersikap egois dan mau hidup seenak sendiri dengan menabur semak duri, tapi berharap menuai gandum. Ada pula orang yang menabur gandum tapi disertai motivasi yang salah, maka semak durilah yang mereka tuai. Yang harus diperhatikan saat menabur antara lain: milikilah hati yang bersih. Menabur dalam hal apa pun, untuk sesama atau untuk Tuhan dan pekerjaan-Nya, harus didasari dengan sikap hati yang bersih.
amen, merasa terberkati
ReplyDelete