Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Mei 2017
Baca: 2 Samuel 12:1-25
"TUHAN mengutus Natan kepada Daud." 2 Samuel 12:1a
Berbicara tentang nabi Natan, ingatan kita pasti tertuju kepada Daud. Mengapa? Karena nabi Natan adalah salah seorang nabi yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan raja Daud. Karena kedekatannya ini maka Daud tidak segan-segan untuk mengungkapkan apa yang menjadi pergumulan hidupnya kepada nabi Natan. Salah satu contohnya adalah ketika Daud punya kerinduan untuk membangun bait Tuhan, kerinduan itu ia share kepada nabi Natan, di mana akhirnya Tuhan memakai nabi-Nya untuk menjawab kerinduan Daud ini walaupun yang akan melaksanakan pembangunan bait-Nya bukanlah dia tapi keturunannya. "...Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku..." (2 Samuel 7:12-13).
Nama Natan dalam bahasa Ibrani memiliki arti: Tuhan telah memberikan. Sesuai dengan arti namanya Tuhan telah memberikan Natan bagi Daud, Tuhan memakai nabi Natan untuk menyatakan kehendak-Nya atau menjadi juru bicara-Nya bagi Daud. Bukan hanya itu, Tuhan juga menyediakan seorang kawan yang tidak takut menyatakan kebenaran, menegur kesalahan, atau yang mampu bersikap tegas tanpa kompromi. Ketika Daud jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba, nabi Natan menegurnya dengan menggunakan metode perumpamaan. Dengan perumpamaan yang disampaikan Natan ini tanpa disadari Daud menyalahkan dirinya sendiri (2 Samuel 12:5). Teguran keras nabi Natan terhadapnya ini tidak membuat Daud kebakaran jenggot, marah atau memusuhi Natan, justru ia menunjukkan kualitas hidup sebagai pemimpin sejati, "...menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsanya." (2 Samuel 8:15). Dengan penuh penyesalan Daud mengakui kesalahan dan dosanya (2 Samuel 12:13), karena itu Tuhan pun mengampuninya (baca 1 Yohanes 1:9).
Adalah tidak mudah menegur, menyatakan kebenaran dan bersikap tegas seperti nabi Natan. Banyak orang memilih melakukan kompromi atau menutup mata ketika melihat orang-orang yang dikasihi melakukan perbuatan yang menyimpang dari firman.
"Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah." Amsal 27:6
No comments:
Post a Comment