Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Agustus 2016
Baca: 2 Tesalonika 3:1-15
"Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan
berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di
antara kamu." 2 Tesalonika 3:7-8
Alkitab menyatakan bahwa bekerja adalah perintah Tuhan bagi manusia sejak dari semula: "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu." (Kejadian 2:15).
Kata mengusahakan dan memelihara merujuk kepada suatu pekerjaan yang harus dilakukan. Jadi bekerja bukan semata-mata konsekuensi atas pelanggaran manusia dan demi kelangsungan hidup (baca Kejadian 3:16-19). Pada hakekatnya pekerjaan adalah aspek fundamental yang harus dilakukan manusia karena merupakan perintah Tuhan yang harus ditaati. Tuhan Yesus mengatakan, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." (Yohanes 5:17). Penegasan Tuhan Yesus mengenai diri-Nya yang bekerja sampai sekarang membuktikan bahwa Dia adalah pekerja yang aktif. Secara implisit dapat dimaknai sebagai perintah kepada setiap orang percaya untuk bekerja, bukan hanya berpangku tangan atau bermalas-malasan.
Salomo pun menulis tentang hukum kerja, di antaranya adalah: "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan..." (Amsal 14:23), dan "Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan..." (Amsal 12:11). Hal ini menunjukkan bahwa Salomo memberi apresiasi tinggi bagi orang yang mau bekerja. Sebaliknya ia sangat tidak simpatik terhadap orang-orang yang malas bekerja (baca Amsal 18:9; Amsal 6:6; Amsal 13:4; Amsal 21:25 dsb). Rasul Paulus, seorang hamba Tuhan besar, pun memberikan teladan kepada semua orang dengan bekerja membuat kemah untuk menyokong kehidupannya dan pelayanan pemberitaan Injil (baca Kisah 18:3). Karena itu ia sangat mengecam keras orang yang memilih dan memutuskan untuk tidak bekerja, padahal secara fisik masih kuat, terlebih-lebih mereka yang menggantungkan hidup kepada sesamanya, alias menjadi benalu: "...jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10).
Selagi usia kita masih produktif dan fisik masih mampu, mari bekerja dengan giat!
No comments:
Post a Comment