Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Januari 2015
Baca: Ayub 2:11-13
"Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia." Ayub 2:11b
Kita dikatakan hidup dalam kasih apabila memiliki kerelaan melayani orang lain. Tuhan Yesus berkata, "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang." (Markus 10:45). Sebagai pengikut-Nya kita wajib mengikuti dan meneladani Tuhan Yesus. janganlah kita melayani orang lain karena ada sesuatu yang menguntungkan bagi kita, namun ketika sudah tidak ada lagi peluang memperoleh keuntungan secepat itu pula kasih kita berakhir, atau istilahnya populernya 'habis manis sepah dibuang'. Kita tidak boleh menerapkan kasih model demikian, sebab kasih harus dilakukan dengan tulus dan tanpa pamrih seperti kasih seorang sahabat yang "...menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17).
Melayani sesama berarti memiliki kepedulian yang besar kepada orang lain. Setidaknya meliputi tiga hal: peduli pada penderitaan, peduli pada kebutuhan dan juga peduli pada keselamatan orang lain. Peduli pada penderitaan sesama disebut empati. Empati artinya memiliki perasaan yang sama seperti yang dialami orang lain, khususnya mereka yang sedang tertimpa musibah, kemalangan dan juga permasalahan hidup. Alkitab menasihatkan, "...menangislah dengan orang yang menangis!" (Roma 12:15).
Peduli pada kebutuhan sesama menyangkut persoalan ekonomi, kesembuhan jasmani dan rohani. Tuhan Yesus sangat peduli terhadap kebutuhan jenis ini: kita melihat orang banyak kelaparan, hati-Nya pun tergerak oleh belas kasihan, lalu diberi-Nya mereka makan hingga kenyang; ketika bertemu dengan orang yang menderita sakit-penyakit hati Tuhan pun tersentuh, tangan-Nya yang penuh kuasa menjamah dan menyembuhkan mereka. Tuhan Yesus juga memperingatkan semua orang, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 4:17), bahkan Ia rela mengorbankan nyawa-Nya demi menebus dosa manusia, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan diselamatkan. Ini bukti kepedulian-Nya terhadap keselamatan orang lain.
Milikilah hati yang senantiasa peduli terhadap orang lain seperti Yesus!
No comments:
Post a Comment