Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Juli 2013 -
Baca: 1 Korintus 3:10-23
"Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." 1 Korintus 3:11
Ada dua dasar yang digunakan untuk membangun rumah: batu dan pasir. Batu berbicara tentang sesuatu yang kuat dan kokoh, sedangkan pasir tentang sesuatu yang mudah diterpa angin, berubah, bergerak. Kita harus meletakkan dasar 'rumah' kita di atas batu karang rohani yaitu Yesus supaya rumah kita tetap kuat dan kokoh, karena di dalam Dia ada jaminan keselamatan, ada masa depan, ada harapan dan juga kepastian hidup yang kekal.
Yesus adalah Pribadi yang tidak pernah berubah, Dia tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (baca Ibrani 13:8). Jika dasar 'rumah' kita adalah Tuhan Yesus, seberat apa pun badai persoalan melanda, rumah kita akan tetap kokoh berdiri. Namun jika yang menjadi dasar 'rumah' kita adalah pasir (gambaran dari sesuatu yang tidak tentu, bergerak dan mudah berubah), maka ketika hujan turun, banjir datang dan angin persoalan melanda, rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.
Dalam hidup ini jangan sekali-kali berharap dan mengandalkan uang, materi atau kekayaan karena semuanya itu tidak tentu dan bisa lenyap seketika. Ada tertulis: "Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh;" (Amsal 11:28). Jangan pula membangga-banggkan kecantikan dan ketampanan karena itu bisa pudar dan lutur. Memang, membangun rumah di atas 'batu' tidaklah mudah, melainkan susah, berat, perlu perjuangan. Ada harga yang harus kita bayar! Tetapi ketika angin dan badai melanda, rumah itu akan tetap bertahan. Sebaliknya membangun di atas pasir sangatlah mudah, tetapi bila angin atau badai datang, rumah itu akan mudah hancur pula.
Bagaimana dengan rumah rohani Saudara? Apakah kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai dasar dan pondasinya? Kalau dasar atau pondasi rumah itu sudah benar, sekarang tinggal bagaimana kita membangun di atasnya. Marilah kita membangun rumah kita dengan emas, perak dan batu permata yang adalah lambang kemurnian dan kualitas yang tahan uji. Bukan membangunnya dengan kayu, rumput kering atau jerami yang adalah gambaran tentang perkara-perkara duniawi dan kedagingan.
"Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah." 1 korintus 3:14
No comments:
Post a Comment