Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Juli 2013 -
Baca: Efesus 5:22-23
"Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu
seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya." Efesus 5:33
Membangun mahligai rumah tangga ternyata tidaklah semudah yang dibayangkan oleh para muda-mudi, sebab situasi dan kondisi berumah tangga sangat berbeda jauh dengan masa pacaran. Dibutuhkan kesiapan mental dan juga materi supaya perkawinan yang dibangun dapat membuahkan kebahagiaan dan langgeng, apalagi menurut penelitian angka perceraian di Indonesia tergolong cukup tinggi. Bukankah ini sangat memprihatinkan?
Ada beberapa hal yang seringkali menjadi penyebab retaknya sebuah rumah tangga: ketidakharmonisan antarpasangan, beda prinsip, perselingkuhan dan juga faktor ekonomi. Kalau kita perhatikan, perceraian dalam rumah tangga tak lepas dari persoalan yang mendasar dalam kehidupan pasangan suami isteri, dan tidak menutup kemungkinan terjadi dan melanda keluarga-keluarga Kristen pula. Apabila keluarga Kristen tidak lagi berpusatkan pada Kristus dan tidak menjadikan kasih Kristus sebagai dasar dalam membina hubungan rumah tangga, maka akan sangat berbahaya! Karena itu marilah kita senantiasa berpegang teguh pada firman Tuhan supaya rumah tangga kita dapat terbangun sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Kita dapat memahami dasar-dasar perintah Tuhan dalam membangun rumah tangga yang berpusatkan pada Kristus dengan mengingat beberapa hal: pertama, perihal tanggung jawab pada suami. Tertulis: "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya," (Efesus 5:25). Jadi seorang suami harus mengasihi isterinya di segala keadaan. Itulah yang menjadi kehendak Tuhan bagi para suami. Alkitab juga mengingatkan bahwa doa-doa suami akan menjadi terhalang apabila ia tidak mengasihi isterinya dengan sungguh. "Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu,
sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris
dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang." (1 Petrus 3:7).
Doa-doa Saudara ingin dijawab Tuhan? Kasihilah isteri dengan tulus, sebagaimana Kristus mengasihi Saudara!
No comments:
Post a Comment