Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 April 2013 -
Baca: Mazmur 42:1-12
"TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari
aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku." Mazmur 42:9
Hari ini adalah pertama kita menapakkan kaki di bulan April, tiada terasa telah tiga bulan lamanya kita melewati tahun 2013. Masihkah kita konsisten bertekun menyediakan waktu secara pribadi untuk Tuhan di dalam doa dan merenungkan firmanNya seperti yang telah kita kerjakan selama ini? Ataukah tanpa kita sadari kita telah meninggalkan jam-jam doa pribadi kita oleh karena kesibukan?
Di tengah kehidupan dunia yang hiruk-pikuk ini ada begitu banyak pengaruh yang membuat kita tidak lagi bertekun di dalam Tuhan. Pekerjaan, hobi dan aktivitas-aktivitas jasmani lain telah menguras waktu dan tenaga kita sehingga kita pun mengabaikan persekutuan kita dengan Tuhan. Banyak orang berpikir bahwa menyediakan waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan adalah sebuah pemborosan waktu. Benarkah? Tidak benar! Justru semakin kita bertekun di dalam Tuhan hidup kita makin diperbaharui dari hari ke hari sehingga kita memiliki kehidupan yang berkualitas. Jadi tidak ada kata sia-sia (mubazir) jika kita berjerih lelah dan bertekun di dalam perkara-perkara rohani atau ibadah. Alkitab dengan tegas meminta: "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala
hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup
yang akan datang." (1 Timotius 4:7b-8). Bertekun di dalam doa dan firmanNya adalah sama seperti orang yang membangun rumahnya di atas batu, "Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah
itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu." (Matius 7:25). Memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan merupakan fondasi yang kuat bagi kehidupan rohani kita. Bagaimana jika kita mengabaikan persekutuan kita dengan Tuhan? Sudah pasti kita tidak akan memiliki kekuatan rohani untuk menghadapi setiap tantangan dan badai kehidupan yang datang menyerang kita. Daud mengingatkan kita (ayat nas) bahwa di sepanjang hari Tuhan telah mencurahkan kasih setiaNya kepada kita, maka sudah seharusnya pada malam hari (di waktu pribadi) kita mempersembahkan korban syukur bagi Tuhan melalui doa kita.
Milikilah kerinduan untuk mendekat kepada Tuhan seperti Daud. "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" (Mazmur 42:2-3). Kedekatannya dengan Tuhan adalah kunci kekuatan Daud dalam menghadapi setiap masalah, bukan karena kekuasaan yang dimilikinya sebagai raja. Daud sadar bahwa ia tidak bisa hidup tanpa penyertaan Tuhan. Itulah sebabnya ia memohon kepada Tuhan, "Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" (Mazmur 51:13).
Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa dan kita ini bukan siapa-siapa, karena itu "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" Mazmur 105:4
No comments:
Post a Comment