Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Februari 2012 -
Baca: Keluaran 14:15-31
"Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut." Keluaran 14:30
Bangsa Israel sedang menghadapi persoalan yang sangat pelik karena mereka berhadapan dengan Laut Teberau dan di belakang mereka ada pasukan Firaun yang datang mengejar. Mereka tidak hanya menghadapi persoalan di depan yang keadaannya belum pasti, tetapi juga menghadapi persoalan di belakang yaitu masa lalu mereka saat diperbudak di Mesir. Kita tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, umat kesayangan Tuhan sendiri. Meski demikian mereka juga mengalami persoalan. Jadi, persoalan adalah realita dan janganlah heran bila setiap kita juga diperhadapkan dengan persoalan, karena hidup ini tak ubahnya seperti sekolah di mana ada ujian demi ujian, dan Tuhan mengajarkan kita untuk tidak lari dari masalah, melainkan harus kita hadapi.
Bagaimana reaksi bangsa Israel ketika menghadapi persoalan yang berat ini? 1. Mereka menjadi takut. Tertulis: "Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada Tuhan," (Keluaran 14:10). Takut adalah reaksi yang normal, tapi seharusnya ketakutan itu memotivasi kita untuk mencari Tuhan dan berseru-seru kepadaNya, karena "...Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7). Seberat apa pun persoalan yang kita alami, di dalam Tuhan pasti ada jalan keluarnya. Jangan biarkan ketakutan itu membelenggu hidup kita! 2. Mereka saling menyalahkan. Keluh mereka kepada Musa, "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang Kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?" (Keluaran 14:11). Bangsa Israel memiliki rencana untuk berbalik ke Mesir dengan mengatakan lebih baik menjadi budak saja daripada mati sia-sia di padang gurun.
Ketika permasalahan datang seringkali kita langsung mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain. Tidak sedikit pula yang kecewa dan berkata, "Percuma melayani Tuhan, toh masalah tidak henti-hentinya menerpa."
Berhentilah bersungut-sungut! Tetaplah yakin bahwa Tuhan selalu memberikan jalan keluar dan pertolonganNya tepat pada waktuNya!
Amin Puji Tuhan 🙏🏼
ReplyDelete