Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Mei 2011 -
Baca: Mazmur 68:1-7
"Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita." Mazmur 68:4
Ketika mengalami permasalahan yang berat kebanyakan orang menjadi letih lesu, sedih dan frustasi. Rasa-rasanya dunia mau runtuh. Tetapi Alkitab menasihatkan, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12). Di tengah kesulitan yang terjadi, kita harus menguatkan hati untuk tetap bersandar kepada Tuhan.
Mari kita belajar dari nabi Habakuk yang hidup pada jaman di mana bangsa Israel sedang mengalami penderitaan hebat karena ditindas oleh musuh-musuhnya. Bukan hal yang mudah baginya untuk dapat terus mempertahankan imannya dan bersukacita. Rakyat sangat menderita karena ladang yang biasanya menjadi sumber penghasilan dan tumpuan penghidupan mereka tidak lagi membuahkan hasil. Begitu juga ternak yang menjadi harta kekayaan telah terhalau dari kandang. Suatu keadaan yang benar-benar hopeless (baca Habakuk 3:17). Mungkinkah bersukacita dan beria-ria di tengah penderitaan? Ingat! Tembok Yerikho runtuh bukan karena kekuatan pasukan bersenjata, namun justru ketika bangsa Israel selesai mengelilingi kota itu pada hari ke tujuh dengan sorak-sorai.
Puji-pujian bagi Tuhan menghasilkan kuasa yang dahsyat. Tembok permasalahan sebesar apa pun yang kita hadapi dapat diruntuhkan ketika kita tetap bersorak-sorai bagi Tuhan. Oleh karena itu tetaplah bersukacita dalam keadaan apa pun yang kita alami supaya kita bisa terus bertahan sampai pada akhirnya. Salomo menulis: "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." (Amsal 17:22). Bila mengandalkan kekuatan sendiri kita pasti tidak akan mampu. Yakinlah kita tidak menghadapi penderitaan itu sendirian, ada Roh Kudus yang akan menyertai dan menopang kita senantiasa.
Dia sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita, karena itu kuatkan hati dan tetaplah bersukacita.
Amin Tuhan Yesus:)
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan 🙏🏼
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete