Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Mei 2011 -
Baca: Mazmur 123
"Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga." Mazmur 123:1
Jika kita senantiasa melatih mata kita untuk melihat dan memandang Tuhan dengan segala kebaikan dan kemahasanggupanNya kita pasti kuat dan mampu bertahan di tengah penderitaan atau kesukaran yang ada. Karenanya mari kita gunakan mata kita dengan bijak untuk melihat hal-hal baik yang telah Tuhan kerjakan, yang membangun iman dan membangkitkan semangat.
Elisa berdoa untuk bujangnya itu, " 'Ya Tuhan: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.' Maka Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa." (2 Raja-Raja 6:17). Pengalaman bujang Elisa ini menunjukkan bahwa apa yang kita lihat dapat mempengaruhi dan menentukan hati kita. Ke mana pun mata diarahkan, segala yang terlihat oleh mata itulah yang akan terekam dan akan terpancar kembali.
Di zaman yang serba sulit ini banyak di antara kita mengalami keputuasaan karena mata mereka terfokus pada keadaan di sekitar yang tidak baik dan hal itulah yang membentuk pikiran kita, sehingga ketidakberdayaan dan kemustahilan yang berbicara. Kita mulai ragu akan pertolongan dan janji-janji Tuhan. Itulah yang disukai Iblis! Iblis tahu kalau kita melihat hal-hal yang baik, iman kita menjadi kuat. Karena itu Iblis ingin kita melihat hal-hal yang buruk supaya kehidupan kita makin terpuruk dan hancur. Andai pandangan mata Yusuf hanya terarah pada masalah dan penderitaan yang dialaminya, maka mimpi yang ia terima dari Tuhan hanya tinggal mimpi dan tidak akan pernah jadi kenyataan. Tetapi karena matanya memandang Tuhan dan janji-janjinya, Yusuf beroleh kekuatan menjalani hari-hari yang berat itu dan pada akhirnya janji Tuhan tergenapi dalam hidupnya: ia menjadi penguasa di Mesir. Abraham melihat janji Tuhan dalam hidupnya. " 'Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.' Maka firman-Nya kepadanya: 'Demikianlah banyakya nanti keturunanmu.' " (Kejadian 15:5). Abraham pun menantikan janji Tuhan itu dengan sabar dan "...ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya." (Ibrani 6:15).
Mari kita arahkan pandangan mata kita hanya kepada Tuhan saja. Ibarat jendela dan pintu bagi hati kita, ke mana pun kita mengarahkan, mata akan membentuk hati kita dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita.
Jangan melihat masalah, lihatlah kebesaran dan kuasaNya dengan mata rohani kita!
Amin Puji Tuhan 🙏🏼 Haleluya 👏
ReplyDelete