Wednesday, January 20, 2016

CITRA DIRI POSITIF

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Januari 2016

Baca:  Yesaya 43:1-7

"...Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku."  Yesaya 43:1

Citra diri  (self-image)  adalah sebuah keadaan dalam pikiran kita, cara kita berpikir dan merasa tentang diri kita.  Ketika seseorang memiliki citra diri positif dampaknya pun akan positif:  rasa percaya diri meningkat, memacu semangat dan memberi energi lebih untuk menjalani hidup sehingga segala potensi yang ada di dalam diri pun dapat di-explore secara maksimal.  Bagaimana supaya kita memiliki citra diri positif?  Belajarlah menerima diri sendiri apa adanya dengan segala kelemahan, kekuatan, kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.  Jika menyadari siapa diri kita di hadapan Tuhan seharusnya semua orang percaya memiliki citra diri positif tentang dirinya.  Mengapa?  "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,"  (Yesaya 43:4).

     Apa buktinya kita berharga di mata Tuhan?  1.  Tuhan rela mengorbankan nyawa-Nya bagi kita.  "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."  (Roma 5:6-8), bahkan  "sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita."  (Mazmur 103:12).  2.  Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Walau Tuhan ada di sorga dan tidak berada di tengah-tengah kita tapi ada Roh Kudus yang diutus untuk menjadi Penolong bagi kita, bahkan Ia akan  "...menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:20b).  3.  Tuhan tidak pernah menolak kita.  Karena himpitan ekonomi ada orangtua yang rela menjual bayinya, bahkan karena kelahiran si anak tidak dikehendaki ada pula ibu yang tega membuang dan bahkan membunuh bayinya.  Daud berkata,  "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku."  (Mazmur 27:10).  Orangtua di dunia ini bisa saja menolak dan meninggalkan kita, tapi Tuhan tidak pernah menolak kita, Ia menerima kita apa adanya.

Tidak ada kasih di dunia ini seperti kasih Tuhan Yesus kepada kita!

Tuesday, January 19, 2016

TUHAN PERHATIKAN KARAKTER

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Januari 2016

Baca:  Roma 12:1-2

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:"  Roma 12:2

Faktor fisik seringkali menjadi faktor utama orang menilai sesamanya.  Karena itu banyak orang mengandalkan tampangnya yang rupawan, cantik, bodi yang sexy dan proporsional sebagai pendongkrak rasa percaya diri.  Akhirnya orang hanya memusatkan diri kepada perkara-perkara jasmaniah dan melupakan perkara-perkara rohaniah.  Mereka hanya memikirkan hal-hal duniawi yang sifatnya hanya sementara daripada memperhatikan hal-hal rohani yang sifatnya kekal, padahal  "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."  (1 Samuel 16:7).  Bagi Tuhan hal-hal jasmaniah sama sekali tidak masuk penilaian!  Yang Tuhan nilai adalah hati.  Ini berbicara tentang kerohanian atau karakter.

     Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, budi pekerti, watak atau tabiat yang membedakan seseorang dengan yang lain.  Sebagai pengikut Kristus kita wajib memiliki karakter seperti Kristus.  Karakter inilah yang membedakan kita dengan orang-orang di luar Tuhan.  Karakter Kristus terbentuk di dalam kita melalui proses yang harus kita jalani seumur hidup.  Karena itu milikilah hati yang rela diubah dan dibentuk Tuhan.  "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."  (Yohanes 15:7-8).  Syarat utama memiliki karakter seperti Kristus adalah tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya.  Artinya bergaul karib dengan Tuhan dan taat melakukan firman-Nya, sebab  "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."  (2 Timotius 3:16).

     Berkat luar biasa disediakan Tuhan jika kita tinggal dalam Tuhan dan firman-Nya:  "...mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya."  Namun yang kita minta haruslah sesuai kehendak Tuhan, memuliakan nama-Nya dan merupakan kebutuhan kita.

"Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."  Matius 3:8