Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Agustus 2015
Baca: Galatia 5:1-15
"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." Galatia 5:13
Tidak ada satu bangsa mana pun di belahan bumi ini yang mau dijajah, ditindas, ditekan oleh bangsa lain, sebab bangsa yang dijajah berarti terampas kebebasannya. Bukan hanya itu, penindasan dan penjajahan selalu mengakibatkan penderitaan dan kepahitan hidup bagi bangsa yang dijajahnya. Bukankah hal ini juga pernah dialami oleh bangsa Indonesia? Selama ratusan tahun bangsa kita harus hidup dalam tekanan dan penderitaan karena dijajah oleh bangsa lain. Bahkan bangsa Indonesia juga pernah mengalami apa yang disebut kerja paksa. Hal ini terjadi di masa penjajahan Jepang. Romusha adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945.
Terpujilah nama Tuhan, yang telah memberi kelepasan, kelegaan dan kemerdekaan pada bangsa Indonesia 70 tahun yang lalu. Kini kita seluruh rakyat Indonesia hidup dalam kemerdekaan, dan dapat secara leluasa menentukan kebijakan dan program negara tanpa adanya tekanan atau intervensi dari pihak mana pun. Tugas kita sekarang adalah mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih dan mengisi kemerdekaan itu dengan hal-hal yang positif demi kemajuan bangsa! Sebagai orang percaya, status kita juga adalah orang-orang yang merdeka! Melalui karya Kristus di atas kayu salib kita telah dibebaskan dan dimerdekakan dari belenggu dosa. "Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:18), "...dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah." (Roma 8:21). Oleh karena itu "Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah." (1 Petrus 2:16).
Karena kita bukan lagi sebagai hamba dosa, melainkan hamba kebenaran, maka kita pun harus hidup dalam kebenaran dan tidak lagi menyerahkan anggota-anggota tubuh kita untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, melainkan sebagai senjata kebenaran.
Merdeka berarti tidak lagi menjadi budak dosa, tapi hidup bagi kebenaran!
Tuesday, August 18, 2015
Monday, August 17, 2015
KEMERDEKAAN INDONESIA KE-70
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Agustus 2015
Baca: Mazmur 138:1-8
"Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku." Mazmur 138:7
Bulan Agustus sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena di bulan ini tepatnya tanggal 17 kita merayakan hari kemerdekaan bangsa kita tercinta. Kita memasuki 70 tahun, artinya sudah 70 tahun kita terbebas dari penindasan dan penjajahan bangsa lain.
Berdasarkan sejarah, ada beberapa negara yang pernah menjajah dan menindas bangsa Indonesia, di antaranya: Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda dan juga Jepang. Tetapi kini bangsa Indonesia telah merdeka. Secara harafiah kata merdeka memiliki pengertian: bebas dari perhambaan, penindasan dan penjajahan, berdiri sendiri, terlepas dari tuntutan, tidak terikat, dan tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. Itulah sebabnya setiap tanggal 17 Agustus seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, larut dalam euforia kemeriahan hari besar bangsa ini.
Penjajahan terhadap suatu bangsa, sesungguhnya sudah ada sejak zaman dahulu. Contohnya adalah yang dialami oleh umat Israel yang mengalami penindasan bangsa Mesir. "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya." (Kejadian 15:13). Karena penindasan di Mesir umat Israel menjadi tidak berkutik, terampas kebebasannya, tidak dapat bergerak secara leluasa dan harus mengalami penderitaan hidup yang luar biasa, "Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses." (Keluaran 1:11). Bangsa Mesir menindas dan menekan umat Israel dengan kerja paksa. Mereka harus bekerja keras, sedangkan seluruh hasil dinikmati oleh bangsa Mesir. "Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu." (Keluaran 1:13-14).
Penjajahan selalu mengakibatkan penderitaan bagi negara yang dijajahnya!
Baca: Mazmur 138:1-8
"Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku." Mazmur 138:7
Bulan Agustus sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena di bulan ini tepatnya tanggal 17 kita merayakan hari kemerdekaan bangsa kita tercinta. Kita memasuki 70 tahun, artinya sudah 70 tahun kita terbebas dari penindasan dan penjajahan bangsa lain.
Berdasarkan sejarah, ada beberapa negara yang pernah menjajah dan menindas bangsa Indonesia, di antaranya: Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda dan juga Jepang. Tetapi kini bangsa Indonesia telah merdeka. Secara harafiah kata merdeka memiliki pengertian: bebas dari perhambaan, penindasan dan penjajahan, berdiri sendiri, terlepas dari tuntutan, tidak terikat, dan tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. Itulah sebabnya setiap tanggal 17 Agustus seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, larut dalam euforia kemeriahan hari besar bangsa ini.
Penjajahan terhadap suatu bangsa, sesungguhnya sudah ada sejak zaman dahulu. Contohnya adalah yang dialami oleh umat Israel yang mengalami penindasan bangsa Mesir. "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya." (Kejadian 15:13). Karena penindasan di Mesir umat Israel menjadi tidak berkutik, terampas kebebasannya, tidak dapat bergerak secara leluasa dan harus mengalami penderitaan hidup yang luar biasa, "Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses." (Keluaran 1:11). Bangsa Mesir menindas dan menekan umat Israel dengan kerja paksa. Mereka harus bekerja keras, sedangkan seluruh hasil dinikmati oleh bangsa Mesir. "Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu." (Keluaran 1:13-14).
Penjajahan selalu mengakibatkan penderitaan bagi negara yang dijajahnya!
Subscribe to:
Posts (Atom)