Sunday, September 15, 2019

DAMAI SEJAHTERA: Dampak Ketaatan Kita

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2019

Baca:  Yesaya 48:12-22

"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,"  Yesaya 48:18

Memiliki uang banyak, harta melimpah, jabatan tinggi, dan menjadi terkenal di mata manusia, apakah memberi jaminan kepada seseorang merasakan damai sejahtera?  Tidak.  Uang sebesar apa pun tak bisa membeli damai sejahtera!  Popularitas tak bisa menggantikan damai sejahtera!  Alkitab menegaskan bahwa hidup dalam damai sejahtera itu tidak berkaitan dengan materi, jabatan, atau popularitas, tapi merupakan hasil atau dampak dari ketaatan orang melakukan kehendak Tuhan.

     Ayat nas menyatakan bahwa ketaatan kepada Tuhan itulah yang akan menghasilkan aliran-aliran damai sejahtera seperti sungai yang tidak pernah kering, yang terus mengalir dengan limpahnya.  Jadi, kunci untuk mengalami damai sejahtera di segala situasi adalah menempuh jalan yang Tuhan tunjukkan:  "Akulah TUHAN...yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh."  (Yesaya 48:17).  Pertanyaan:  Maukah kita menempuh jalannya Tuhan?  Pemazmur menulis:  "Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya."  (Mazmur 25:10).  Banyak orang lebih memilih untuk menempuh jalan sendiri karena mereka tidak mau diatur dan tak mau dikekang kebebasannya, padahal:  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).  Hidup menyimpang dari jalan-jalan Tuhan itu seringkali membawa kita kepada masalah demi masalah, kesukaran demi kesukaran, sehingga kita pun kehilangan damai sejahtera, karena apa yang kita tabur itulah yang kita tuai;  menabur ketidaktaatan, pasti menuai kesukaran.

     Keadaan pasti berbeda kalau kita mau mengikuti jalan-jalan Tuhan, yang sekalipun terasa berat secara daging, tapi mendatangkan berkat jasmani maupun rohani yaitu hidup dalam damai sejahtera Tuhan!  Orang yang hidup taat digambarkan  "...seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."  (Mazmur 1:3).

Tak mau mengikuti jalan Tuhan, jangan bermimpi hidup dalam damai sejahtera!

8 comments:

  1. Amin...Damai sejahtera Mu lah Tuhan yg memberkati istri ku genap berusia 40 tahun pada hari ini.. Trima kasih Tuhan..

    ReplyDelete
  2. Tak mau mengikuti jalan Tuhan jangan harap akan mendapatkan damai sejahtera,Terpujilah Engkau ya Tuhan Yesus

    ReplyDelete
  3. Amin..damai sejahteralah anak ku..hari ini ulang tahun dia yang ke 7 tahun..god bless you son😘

    ReplyDelete